Tentang Reproduksi

Diperiksa oleh: Dr. Rizal Fadli

Definisi pemutaran

Reproduksi adalah salah satu dari banyak karakteristik makhluk hidup. Ini adalah proses di mana makhluk hidup dapat menghasilkan keturunan untuk mempertahankan kelangsungan hidup spesies mereka.

Reproduksi pada manusia berarti membahas sistem struktur dan fungsi yang berbeda pada pria dan wanita. Sistem reproduksi adalah kumpulan organ internal dan eksternal yang bekerja sama untuk tujuan prokreasi.

Karena peran vitalnya dalam kelangsungan hidup spesies, tidak sedikit ahli berpendapat bahwa sistem reproduksi adalah salah satu sistem terpenting di seluruh tubuh.

Bagaimana sistem reproduksi manusia bekerja

Proses reproduksi manusia terjadi ketika sel telur betina dengan sperma jantan bersatu dan berkembang di dalam rahim untuk membentuk janin. Dengan kata lain, kemampuan ini berguna untuk menghasilkan keturunan atau reproduksi.

Beberapa bagian tubuh, baik pada wanita maupun pria, diperlukan agar proses ini, yang disebut alat reproduksi atau genital, terjadi. Sistem reproduksi pada pria dan wanita memiliki sistem kerja yang berbeda satu sama lain. Masing-masing dari mereka memiliki fungsi dan keunikan genetik yang berbeda.

Ketika proses reproduksi terjadi melalui hubungan seksual, pencampuran antara sperma dan sel telur akan mengarah pada proses yang disebut pembuahan. Setelah itu, janin akan terbentuk di dalam rahim antara 36 hingga 40 minggu hingga lahir saat masih bayi.

Perbedaan dalam sistem reproduksi pria dan wanita

Sistem reproduksi pria terdiri dari dua bagian utama, yaitu testis tempat sperma diproduksi dan penis. Bagian penis dan uretra sebenarnya termasuk dalam sistem kemih dan reproduksi pada pria.

Sedangkan testis merupakan bagian dari organ reproduksi pria yang terletak di kantong luar yang disebut skrotum.  Biasanya sedikit lebih dingin dari suhu tubuh untuk memperlancar produksi sperma.

Sementara itu, struktur eksternal sistem reproduksi wanita meliputi klitoris, labia minora, labia majora, dan kelenjar Bartholin. Bagian-bagian tubuh yang termasuk dalam organ internal utama sistem reproduksi wanita adalah vagina dan rahim. Kedua organ ini berguna sebagai wadah air mani dan ovarium tempat telur diproduksi. Vagina melekat pada rahim melalui serviks, sedangkan saluran tuba menghubungkan rahim ke ovarium.

Pembuahan terjadi jika sperma memasuki tuba falopi dan berlanjut ke dalam sel telur. Pembuahan biasanya terjadi di saluran telur, tetapi juga bisa terjadi di rahim itu sendiri.

Sel telur kemudian ditanamkan di lapisan rahim saat proses embrio dan janin mulai terbentuk. Ketika janin sudah cukup dewasa untuk bertahan hidup di luar kandungan, serviks akan membesar dan menyebabkan kontraksi rahim mendorongnya melalui jalan lahir.

Anatomi sistem reproduksi pria

Organ reproduksi pria memiliki struktur eksternal yang meliputi:

  • Penis

Penis adalah organ vital yang digunakan untuk berhubungan intim. Sperma dapat keluar melalui saluran di dalam penis ketika mencapai orgasme.

  • Skrotum

Bagian kantong kulit yang menggantung di pangkal penis. Skrotum berfungsi untuk melindungi testis, saraf, dan pembuluh darah.

  • Testis

Kelenjar yang memiliki fungsi memproduksi sperma dan hormon testosteron. Bagian ini adalah organ terpenting dari sistem reproduksi pria dan terletak di dalam skrotum.

Selain itu, pria juga memiliki organ reproduksi internal yang dikenal sebagai organ tambahan. Organ tersebut berfungsi untuk membantu proses produksi, penyimpanan dan pengeluaran sperma. Organ-organ ini termasuk:

  • Uretra.
  • Vas deferens.
  • Epididimis.
  • Vesikel seminalis.
  • Duktus ejakulatorius.
  • Prostat.
  • Kelenjar bulbourethral.

Hormon testosteron dapat mempengaruhi fungsi organ reproduksi ini. Selain itu, hormon testosteron juga berguna dalam pengembangan karakteristik pria dari segi fisik, gairah seksual, FSH (follicle stimulating hormone) dan LH (luteinizing hormone) yang berguna dalam membantu produksi sperma.

Anatomi sistem reproduksi wanita

Organ reproduksi wanita paling banyak terletak di tubuh bagian dalam, termasuk:

  • Tuba Falopi

Jalur yang menghubungkan ovarium dan rahim berguna untuk pergerakan sel telur. Bentuk saluran tuba menyerupai tabung kecil dan melekat pada bagian atas rahim.

  • Ovarium

Kelenjar dengan fungsi memproduksi telur, hormon progesteron dan hormon estrogen. Organ ini berbentuk oval kecil dan terletak di kedua sisi rahim.

  • Vagina

Bagian ini berfungsi sebagai garis penghubung antara serviks dan bagian luar tubuh. Selain itu, vagina juga bermanfaat sebagai jalan keluar bagi bayi selama proses persalinan. Saat berhubungan intim, organ ini berguna untuk rute penetrasi penis sehingga sperma bisa masuk dan bertemu sel telur.

  • Rahim

Rahim berguna sebagai tempat janin berkembang ketika kehamilan terjadi. Rahim berbentuk buah pir dan merupakan organ berongga yang harus dimiliki setiap wanita jika ingin hamil.

Selain itu, wanita juga memiliki beberapa organ tambahan, seperti labia majora, labia minora, kelenjar Bartholin, dan klitoris. Organ-organ tersebut berfungsi untuk:

  • Ini melindungi bagian reproduksi bagian dalam wanita dari berbagai jenis infeksi.
  • Hal itu memicu hasrat seksual pada wanita.
  • Sebagai jalur yang memungkinkan sperma masuk ke tubuh wanita dan mencapai sel telur.

Setiap wanita juga memiliki empat hormon reproduksi utama, yaitu FSH dan LH yang membantu proses produksi sel telur di ovarium. Bagian lainnya adalah hormon yang berperan penting dalam kehamilan, yaitu estrogen dan progesteron.

Penyakit pada sistem reproduksi pria

Ada begitu banyak masalah kesehatan yang mungkin terjadi pada sistem reproduksi pria, dan kanker prostat adalah penyakit yang paling umum. Namun, pria juga bisa terkena kanker testis dan kanker penis. Selain itu, masalah lain dalam sistem reproduksi pria yang juga umum terjadi adalah:

  • Impotensi.
  • Prostatitis.
  • Epididimitis.
  • Hipospadia.
  • Varikokel.
  • Hidrokel.
  • Orquitis.

Penyakit pada sistem reproduksi wanita

Banyak bagian dari sistem reproduksi pria dan wanita dapat dipengaruhi oleh kanker. Sel kanker dapat menyerang rahim, ovarium, payudara, dan leher rahim, di antara organ-organ lainnya. Selain itu, masalah lain dalam sistem reproduksi wanita yang juga umum adalah:

  • Sindrom ovarium polikistik (PCOS).
  • Endometriosis.
  • Miom.
  • Peradangan panggul.
  • Prolaps uterino.

Cara menjaga sistem reproduksi pria dan wanita yang sehat

Karena sangat rentan mengalami masalah kesehatan yang berbahaya, maka setiap individu perlu mengetahui cara menjaga kesehatan sistem reproduksi dengan baik, yaitu:

  • Pastikan untuk selalu menjaga kebersihan area intim

Tak hanya membuat pasangan enggan berhubungan seks, area genital yang tidak dijaga kebersihannya juga meningkatkan risiko penyakit. Kondisi ini dapat mengakibatkan terganggunya kinerja sistem reproduksi.

Pastikan area intim bersih dan kering setelah buang air kecil. Bagi wanita, sebaiknya jangan menggunakan produk yang mengandung parfum karena dapat mengiritasi vagina. Sedangkan untuk pria, Anda harus mempertimbangkan sunat untuk mengurangi risiko infeksi bakteri.

  • Makan makanan bergizi seimbang

Makan makanan bergizi seimbang tidak hanya berdampak positif pada kesehatan fisik, tetapi juga sangat mempengaruhi kesehatan sistem reproduksi. Mengkonsumsi makanan bergizi tinggi dapat meningkatkan peluang wanita untuk hamil. Sementara itu, mengonsumsi makanan bergizi seimbang juga dapat meningkatkan kualitas sperma pada pria.

  • Praktik seks yang aman

Hal ini bertujuan untuk menghindari risiko penularan penyakit seksual, tetapi juga mencegah terjadinya kehamilan yang tidak direncanakan. Baik pria maupun wanita tidak boleh sering berganti pasangan, menggunakan kontrasepsi yang aman, dan segera membersihkan area genital setelah berhubungan intim.

  • Terapkan pola hidup sehat

Selain pola makan sehat, menjaga kesehatan organ reproduksi juga bisa dilakukan dengan menerapkan pola hidup sehat. Pastikan Anda mendapatkan istirahat yang cukup, hindari dan kelola stres dengan baik, berolahraga secara teratur, jangan merokok, dan hindari alkohol.

  • Lakukan pemeriksaan kesehatan rutin dengan dokter

Terakhir, pastikan untuk rutin melakukan pemeriksaan kesehatan organ reproduksi ke dokter. Oleh karena itu, adanya masalah kesehatan yang menyerang organ reproduksi dapat dideteksi dan diobati lebih dini, sehingga komplikasi berbahaya dapat dihindari.

Kapan harus ke dokter?

Untuk wanita yang sudah aktif secara seksual, pemeriksaan sistem reproduksi, seperti tes Pap, diperlukan. Sementara bagi pria, tes sperma tidak kalah penting dalam mengetahui kualitas sperma dan tingkat kesuburan.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *